Sabtu, 27 Juni 2009

Beberapa pendekatan yang dapat dipakai sebagai kerangka kerja dalam menentukan prioritas kebutuhan sistem informasi

Menghindari salah investasi pada IS/IT tanpa harus mengorbankan perubahan pada strategi

Teknik perencanaan strategi dan keterkaitannya
Eksternal jangka panjang (based on external business environment; fig. 1.7.)

@ The state of the industry in terms of profitability, growth and structure;

@ The degree to which IS/IT is, or is capable of, changing the products, markets and interrelation-ships of the industry.

Teknik perencanaan strategi dan keterkaitannya
Eksternal jangka pendek (external IS/IT environment)

@ The actual use of IS/IT by competitors and others in the industry to gain a relative advantage;

@ The opportunities created by IS/IT to change the balance of competitive forces and influences on the industry, both in the existing value chain and by new entrants or product/service substitution.

Teknik perencanaan strategi dan keterkaitannya
Internal jangka panjang (internal business environment)

@ how new IS/IT applications could more effectively support or enhance the business strategy of the enterprise;

@ how new IS/IT applications could enable the business to adopt amore appropriate strategy to suit the future business environment;

Teknik perencanaan strategi dan keterkaitannya
Internal jangka pendek (internal business environment and current application portfolio)

@ The degree to which existing systems support the chosen strategy and the critically of those systems to avoiding business disadvantage and/or sustaining existing advantages;

@ The existing approach to IS/IT management and its appropriateness to the business strategy.

Pert. 22. Kerangka kerja dimana teknik dan alat dapat digunakan efektif (berdasar McFarlan)
Kerangka kerja keseluruhan utk penentuan strategi bisnis sistem informasi (fig. 6.2)
Fig. 6.2. Illustrates, as the end product, the portfolio divided into three components:
The existing applications
The required applications
The potential applications



Pert. 22. Kerangka kerja dimana teknik dan alat dapat digunakan efektif (berdasar McFarlan)
The three columns of fig. 6.2 refer to:
The need continually to reappraise how both external and internal environment are changing…… central column
The need to identify and monitor new or emerging IS/IT……. right hand column
The need to make decisions on how best to deploy available business and IS/IT resources in the immediate future……… left hand column

Lihat animasi terlampir.

Pert. 20. Rantai nilai eksternal
Falsafah
The overall performance of the industry, in terms of its ability to maximize its value added and minimize its costs, is primarily dependent on how well demand and supply information are matched at all stages of the industry.

Sistem informasi (e-comm) dan rantai nilai
Fig 5.5 shows three types of relationship. Normal business transactions (invoices, orders, payments, etc) could be addressed by a company with most of its customers and suppliers who have computers, simply by connection via the internet.

Pengaruhnya ke ERP dan CRM
According to Porter, we are entering a new stage of evolution in terms of how IT is affecting industry value chains. Previously, each firm has achieved improved performance by integrating its activity and processes as well as its supplier and customer interaction through IS, most recently via ERP and CRM software packages.


The value chain approach distinguishes between two types of business activity.
1. Primary activities:
@ inbound logistics;
@ operation;
@ outbound logistics;
@ sales and marketing;
@ services.

Pert. 20. Rantai nilai internal
2. Support activities:
@ infrastructure
@ human resource management
@ product and technology development
@ procurement









ANALISIS STRATEGIS: MENENTUKAN POTENSI MASA MENDATANG

Konsep yang lebih menekankan dimensi kreativitas terhadap peluang eksternal IS/IT, lingkungan persaingan dan sistem nilai dari industri

Membantu pembentukkan keterkaitan yang erat antara isu yang ada pada strategi bisnis dengan rasionalisasi alami investasi IS/IT di masa mendatang
ANALISIS STRATEGIS: MENENTUKAN POTENSI MASA MENDATANG
Pert. 19. Menyelaraskan strategi investasi bidang IS/IT dengan bisnis
Lebih menekankan strategi eksternal yang mengge-rakkan strategi internal ketimbang sebaliknya.

Development of business strategies can be carried out in a variety of ways, but, this is probably most effective if the organization is considered as a group of (strategic) business unit.
The consideration based on: situation analysis and competitive assessment, evaluation of strategic options, and dynamic allocation of resources.

Pert. 19. Menyelaraskan strategi investasi bidang IS/IT dengan bisnis
Pert. 19. Menyelaraskan strategi investasi bidang IS/IT dengan bisnis
This would include an assessment of the role of IS/IT in terms of its use in the industry, by competitors, suppliers and customers, as well as the effectiveness of its use within the business unit.
Pert. 19. Menyelaraskan strategi investasi bidang IS/IT dengan bisnis
Particular relevance to the electronic commerce dimensions of the strategy, have been overlaid on the basic model in fig. 5.3. They attempt to show how generic e-comm options –improving the value proposition, mass customization, performance improvement and cost reduction-require combination to be addressed.
Pert. 19. Menyelaraskan strategi investasi bidang IS/IT dengan bisnis
The experts have proved very useful in clarifying the business rationale for IS/IT investment plans.
@ strategic applications should relate readily to the dimension in which the organization seeks to excel in the next one to three years, with the objectives of gaining advantage in the market place.
@ key operational application improvements are essential in any dimension if the systems are causing performance levels to fall below those essential to success.
Pert. 19. Menyelaraskan strategi investasi bidang IS/IT dengan bisnis
@ high potential projects would normally be prototypes related to spesific strategic developments or evaluations of ideas relaevant to the other dimensions.
Pert. 19. Menyelaraskan strategi investasi bidang IS/IT dengan bisnis
Pert. 19. Analisis rantai nilai
Pengertian menurut Porter:
Every firm is a collection of activities that are performed to design, produce, market, deliver and support its products or services. All these activities can be represented using a value chain. Value chains can only be understood in the context of the business unit.
Pert. 19. Analisis rantai nilai
Hubungannya dengan sistem yang besar
The value chain of the business unit is only one part of a larger set of value adding activities in an industry.

The value chain of any firm therefore needs to be understood as part of the larger system of related value chains-those of its suppliers, customers, and competitors before it can be optimized.

Pert. 19. Analisis rantai nilai
Contoh:
the considerable investment made by food retailers in Point Of Sales (POS) systems has changed the way information is passed to food manufacturers company and has dramatically changed the delivery service required from those manufacturers.

Senin, 22 Juni 2009

Testing dan Implementasi

1. Jelaskan perbedaan antara Quality Assurance dan Quality Control Manager.
Quality Control Manager: bertanggung jawab melakukan pengetesan untuk mencari kesalahan.
Quality Assurance Manager: tidak hanya bertanggung jawab untuk menemukan kesalahan tetapi juga mencegah timbulnya kesalahan serta mengusahakan peningkatan kualitas produk secara terus-menerus
Definisi yang diberikan oleh standar IEEE 610.12-1990 mengenai Quality Assurance:
• Sebuah pola yang direncanakan dan sistematis dari seluruh kegiatan yang diperlukan untuk menyakinkan bahwa sebuah produk telah sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
• Sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi proses pengembangan /pembuatan suatu produk.
Quality Control didefinisikan:
• Sejumlah aktifitas yang dirancang untuk mengevaluasi kualitas dari suatu produk yang dikembangkan/dibuat

2. Gambarkan struktur organisasi pengujian :
a. Organisasi pengujian sebagai bagian dari department pembangun system

• Testing Manager memberi laporan kepada Development Manager.
• Test Engineer dipimpin oleh seorang pemimpin (Lead Test Engineer) yang akan mengkomunikasi-kan hasil testing langsung pada Development Manager.
• Model ini cocok bila kita bekerja dalam suatu kelompok dengan jumlah personel yang sedikit (jumlahnya hanya belasan).

Kesalahan pada Model Darsar Organisasi Testing :
• Test group menjadi tidak independen.
• Proses testing tidak mendapatkan akses terhadap sumber daya yang dibutuhkannya.
• Sumber daya yang dimilikinya tidak hanya digunakan untuk testing.
• Peranan testing menjadi tidak jelas, karena hanya digunakan sebagai saran dalam pengembangan sistem, bahkan mungkin pelaku testing akan bekerja sebagai developer juga.


b. Organisasi pengujian sebagai sumber daya dalam proyek pembangunan system

• Test Manager dan Development Manager keduanya memberi laporan kepada Project Manager.
• Struktur organisasi testing ini bukan merupakan solusi yang sempurna tetapi merupakan perbaikan dari struktur organisasi testing sebelumnya.
• Dalam struktur ini test group masih tidak independen seutuhnya, krn. Test Manager memberikan jawaban kpd. Project Manager.
• Kelebihannya, dalam struktur ini keterlibatan Project Manager dalam proses pengembangan sistem menjadi berkurang.
• Bagian pengembangan dan bagian testing memiliki pegawai dan budget yang terpisah.
• Unit testing dalam organisasi menjadi lebih berperanan karena seluruh laporan kesalahan langsung diberikan pada project management.
• Kerugian : apabila dalam pelaksanaan suatu proyek ternyata tidak sesuai dengan jadwal, maka test group harus memberikan rasa simpati pada bagian pengembangan dan harus membantunya (melakukan kerja lembur) untuk menyelesaikan proyek tersebut agar tepat waktu.

c. Organisasi pengujian yang independent

• Merupakan model organisasi testing yang paling baik.
• Team tes dalam hal ini benar2 independen.
• Perhatian dan tujuan manajemen adalah untuk mempromosikan keunggulan perusahaan, oleh karena itu manajemen akan menerima laporan status tes dengan pikiran yang terbuka.
• Masalah2 yang berkaitan dg pengaruh, alokasi dana, dan sumberdaya manusia diminimumkan.

3. Proyek tes harus dikelola pada tiga arah :
• Inward: menentukan tim tes, merekrut anggota, menentukan struktur org., memantau dan memotivasi anggota tim.
• Upward: menyimpulkan status dari proses tes dan mengeskalasi problem yang penting, menentukan harapan yg hrs dicapai, memberikan tanggapan secara cepat, dan berpartisipasi dlm pertemuan manajemen
• Outward: mengkomunikasikan hasil tes, mengklarifikasi laporan masalah, mendiskusikan kebutuhan tes, dana, & layanan yang diperlukan pada pihak pengelola.

4. Sebutkan hal-hal yang mempercepat dan memperlambat proses testing dan berikan contohnya:
a. Hal-hal yang Mempercepat Proses Testing
• Test dilakukan sepenuhnya secara teliti, dengan memperhatikan 3 faktor:
• Waktu : disiapkan secara benar, penemuan bug sedini mungkin, seluruh tim hrs. dilibatkan sejak awal.
• Organisasi : keterbukaan komunikasi antara unit tes dengan tim lainnya.
• Kebudayaan Perusahaan: unit tes merupakan jalan untuk mengurangi resiko dan filosofi manajemen bisnis diterapkan pada seluruh proyek.
• Mempekerjakan teknisi yang baik.
• Otomatisasi
• Arsitektur Sistem Tes yang baik.
• A Clearly Defined Test-to-Development Hand-Off Process
• A Clearly Defined Development-to-Test Hand-Off Process
• A clearly Defined System Under Test
• Continuous Test Execution
• Penambahan Test Engineer

b. Hal-hal yang memperlambat proses testing :
• Menjadi Terlalu Pintar
• Jadwal proyek yang tidak mungkin dilaksanakan.
• Failure to Provide Test Deliverable
• Lack of System Administration, Infrastructure, and Development Support
• “Saving Money” on tools
• Unrealistic Test Schedules
• Slow Development Response
• Use of the Test Lab for Debugging
• Buggy Deliverables
• Violations of Test Plan Entry Criteria
• Violations of Test Plan Exit Criteria
• Scope Creep, Crawl, and Redefinition
• Test Suite or Phase Cancellation
• Tester Mistakes

5. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang Test Lab Inventory
Setiap lab pengujian mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam pengoperasian lab; hal ini tergantung dengan sistem yang digunakan dalam pengujian. Sebagai tambahan, pentingnya berbagai spesifikasi suatu alat tergantung pentingnya pengujian khusus yang mendukung

6. Tahap-tahap proses pengujian:
• Pemilihan rekanan, berdasarkan kebutuhan akan testing yang bersifat khusus.
• Perencanaan
• Pengelolaan proses testing yang dilakukan secara ekster-nal seperti bila kita melaku-kannya secara internal.

7. Jelaskan Resiko2 yang dihadapi oleh perusahaan ketika melakukan outsourcing jasa pengujian kepada pihak ketiga (third-party test company) !
• Komunikasi yang buruk dengan pihak luar dari organisasi berkaitan dengan objektifitas bisnis dan alasan-alasan untuk outsourcing
• Melompati proses penyeleksian sumber daya eksternal, diharapkan dengan percobaan mendadak ini dapat melewati suatu pekerjaan dalam perusahaan.
• Kegagalan dalam mengatur pekerjaan.
• Data yang tidak terintegrasi, contohnya hasil tes dan bug report, kembali pada system yang terpusat

Pengertian dari Third – party tester:
Sumber daya testing dari pihak ketiga adalah setiap organisasi yang menawarkan jasa testing kepada pelanggannya, Jasa ini dpt diberikan secara off site, on site, atau keduanya.



Berdasarkan caranya mengelola proyek testing, organisasi pihak ketiga yang menawarkan jasa testing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Temporary Agency (Agen Sementara) : menyediakan ahli testing.
2. Perusahaan Testing Pihak Ketiga : membuat perencanaan suatu proyek testing dan pengelolaannya.

Keuntungan Pemanfaatan Third-Party Tester:
• Memiliki keahlian dalam bidang pengelolaan proyek testing dan memiliki pengalaman untuk melakukan testing secara teknis.
• Dapat menyelesaikan proyek testing lebih cepat.


8. Jelaskan maksud dari pernyataan berikut yang menyangkut profesi bagi seorang penguji, pernyataan tersebut : “testers are professional pessimists” !
Maksudnya adalah para penguji dibayar untuk memeriksa sisi gelap dari proyek. Mereka sering merasa depresi setelah membaca bagan FMEA yang telah disiapkan oleh stff testing. Mereka juga sering merasa depresi untuk menghapus kemungkinan terjadinya kegagalan dalam pengembangan, Mereka hanya dapat melakukan tindakan pencegahan terhadap kegagalan setelah dirilis.

9. Latar Belakang Test Lab :
o Tempat dimana suatu proses pengujian dilakukan.
o Pelaku pengujian harus mengendalikan seluruh proses pengujian dan melakukan pengukuran serta mencatat hasilnya.
o Laboratorium pengujian merupakan laboratorium rekayasa teknik (engineering laboratory), bukan merupakan laboratorium penelitian.
o Laboratorium pengujian yang baik harus terstruktur dan diorganisasikan secara rapi.
Keuntungan dan kerugian ????











20. Test Case Life Cycle :
Gambar dibuku halaman 189
• In Queue, pada tahap ni test case siap untuk dijalankan dan dilakukan penugasan kepada penguji untuk melakukan eksekusi pada tes pass
• In Progress, pada tahap ini test sedang berjalan dan akan terus melanjutkan mengerjakan beberapa tugas test
• Block, dilakukan apabila terdapat beberapa kondisi didalam pengetesan seperti : kehilangan fungsionalitas atau kehilangan beberapa komponen umum dalam lingkungan testing. Kondisi tersebut telah dicegah oleh penguji dari tahap eksekusi sampai tahap penyelesaian testing.
• Skip, pada tahap ii kamu memutuskan untuk menunda pengetesan karena pengetesan tersebut memiliki prioritas yang relative rendah
• Pass, pada tahap ini pengetesan telah mencapai tahap penyelesaian dan penguji akan mengawasi hasil, state dan behavior yang berhubungan dengan testing
• Fail, pada tahap ini penguji mengawasi hasil, state dan behavior yang tidak diharapkan, yang merujuk kepada pertanyaan mengenai kualitas dari system dengan berdasar pada objektivitas testing. Pada tahap ini dihasilkan laporan bug
• Warn, pada tahap ini penguji mengawasi hasil, state dan behavior yang tidak diharapkan, tetapi kualitas system yang pokok dengan dasar pada objektivitas testing tidak dikompromikan
• Closed, setelah menambahkan tanda “Fail” atau “Warn” pada siklus yang pertama dari test pass, test selanjutnya meliputi perbaikan terhadap bugs yang diderita oleh test casem Apabila test case dijalankan kembali dan tidak ditemukan adanya bugs maka test case tersebut akan disclosed.

Minggu, 21 Juni 2009

M0254 - ERP (Enterprise Resources Planning)
Session 11 – User Requirements



Ir. Ekananta Manalif, MM, MKom (D2664)
Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara


ERP Requirement
The process to identify the real business problem within the clients company.
Requirement will define the information system necessary to solve the problem.
Requirement will listed all technical specification available in industry.

M0254 - ERP (Enterprise Resources Planning)
Session 12 – ERP Proposal

ERP Proposal
The documentation that provide the information about design and requirement to build the ERP System.
Proposal will cover the business requirement, the technology solution, and investment.

ERP Proposal Template
The proposal usually include:
Management review
Business challenge
System Overview and design
Pricing structure
Implementation time
Every consulting company will provide their owned proposal template.

ERP Software Package

M0254 - ERP (Enterprise Resources Planning)
Session 10 – ERP Software Package

Major Players
SAP - The Company
Founded in 1972 in Waldorf, Germany
4th largest software supplier in the world
Revenues over $5 billion in 1998
SAP growing over 40% a year
18,330 employees worldwide (9/98)
1997 market share was 31% of the worldwide client/server enterprise application software
Over 9,000 installations at 6,000 companies with more than 2,500,000 users in over 50 countries
An average of 25% of revenue invested in R&D
SAP R/3 System
PeopleSoft - The Company
Revenues over $1.3 billion in 1998
2nd largest ERP supplier in the world
Growing over 60% a year
7,000 employees worldwide
2,900 clients worldwide
1997 market share was 8.4% of total ERP software license market
PeopleSoft – The Product
HRMS
Payroll, Benefits, Human Resources, Pension Administration, Time & Labor
Accounting and Control
General Ledger, Payables, Receivables, Asset Management, Projects, Budgets, Expenses, Cash Management
Treasury Management
Materials Management
Supply Chain Planning
Service Revenue Management
Procurement
Enterprise Performance Management
Project Management
Oracle - The Company
Founded in 1977
2nd largest software supplier in the world
Revenues over $8 billion in 1998
41,000 employees worldwide, 16,000 U.S.
Reflects total company - not just applications business
More than 6,000 customers in 76 countries
1997 ERP market share was 8.3% of total ERP license revenue
50% of applications revenue comes from services
Oracle’s applications license revenue is growing at 18% a year; significantly less than its rivals.
Oracle - The Products
Financials
Planning (G/L, Analyzer)
Analysis
Consolidation
Expenditure Management
Billing and Cash Collection
Cash Management
Asset Management
Supply Chain
Strategic Procurement
Non-production Procurement
Strategic Souring
Catalogue Management

Projects
Costing
Billing
Time and Expense
Activity Management Gateway




Human Resources
Materials Management
Inventory
Purchasing
Oracle - The Products
Manufacturing
– Factory & Item Definition
– Planning & Simulation
– Materials Management
– Production
– Cost Management
– Integrated Technologies

M0254 - ERP (Enterprise Resources Planning)
Session 9 - ERP Implementation

ERP Solution Components

ERP Implementation Involves

  • Project Planning
  • Business & Operational Analysis, including Gap Analysis
  • Business Process Re-engineering (BPR)
  • Installation & Configuration
  • Project Team Training
  • Business Requirements Mapping to Software
  • Module Configuration
  • System Modification and Interfaces
  • Data Conversion
  • Custom Documentation
  • End User Training
  • Conference Room Pilot
  • Acceptance Testing
  • Production
  • Post-Implementation Audit/Support
ERP Implementation
  • Commitment from Management
  • Form a task force with personnel from all functional Areas
  • Take care of Hardware requirements
  • Step-by-step rather than big-bang introduction
  • Be patient, ERP implementation takes Time
Prepare Base for ERP
  • Do not start without Management commitment
  • Allocate sufficient funds
  • Identify Core Project Team
  • Select specialists from all functional areas
  • Evaluate and select ERP package
  • Evaluate Implementation Partner
  • Make an Implementation Plan
  • Present plan to Management Committee for sanctions
  • Present plan to Employee groups for feedback/acceptability
  • Plan for User Training
  • Plan for Future upgrades
ERP Implementation Activities

Manage It...

Prime Contractor Project Management
Detailed Project planning and Tracking
Communications Plan
Subcontractor management
Project Scope Control
Financial Control
Project Oversight and Quality Assurance Reviews

Change It...
Change Mgment
Business Vision and Goals
Process Analysis
Package Select .
Business Case
Bus. Process Reengineering
Industry Best Practices
As Is /To Be Process Modeling
Fit-Gap Analysis
Policy Design and Procedure Dev.
Readiness Assessment
Organizational Design
Communications Plan

Implement It...
Package Integration (SAP,PeopleSoft, JDE, Oracle...)
Software Environment Builds
Enterprise-wide Infrastructure Planning/Design & Roll-out
Interfaces and Conversions
Data Warehouse Integration
E-Business
Business Intelligence
Networking
Design
Implementation
Tuning

Operate It..
Data Center Operations
Application Development & Maintenance
Network Station Management
Network Operations & Support

Service It.. .
Platforms & Technology Services
Installation/ Customization & Maintenance
Performance and Tuning
Software Services
Planning/Design/ Install
Migration Management
Problem Mgmt.
Systems Mgmt.
Internet Enablement
Web Site Design
Help Desk
Disaster Recovery
Business Resumption Services

Teach It..
Training Needs Assessment
Custom Curriculum and Material Development
CBT Development
End User Training Classes
Train-the-Trainers
Roll-out of Training

  • It is important to recognize all of the different kinds of activities it takes to implement an ERP solution.
    This is a bit of an "eye chart" but it makes the point that this is a complex undertaking. The State needs to make sure it understands how its resources will need to participate in these activities and what type of support you will need from your selected vendor for these areas. You should make sure your selected prime contractor can address all of these areas.
    Everyone focuses on the technical tasks but the management, business transformation, and training activities are equally important.
    Some customers will include "operate it" as an outsourced or network application solution. Others won't want this option.
    All of the other categories must be part of an ERP implementation. We're going to talk in more detail about 3 of these areas.




Define Requirements
  1. Determine the hardware required.
  2. Analyze the existing Processes.
  3. Fine tune the processes to be in line with those of ERP defined.
  4. Analyze effect of system changes.
  5. Prototype and present.
  6. Refine the prototype & freeze the specifications.
ERP Implementation
ERP Consultants
How does a consultant steer a client through an ERP implementation?
Identify what you want improved, set goals, and calculate benefit
Define standard procedures
Plan for rollout far before it happens
Set milestones
Train everyone
Don’t forget your customers
Re-engineering - a part life with ERP
Re-engineer process before going for ERP
Re-engineer during implementation of ERP
Re-engineer after implementing ERP
Continuous re-engineering through ERP
ERP without Re-engineering
Advantages
No visible changes in Functionality
Users find it more acceptable
Can be completed within time frame.
Cost can be with in your control
Impact on Organization will be moderate
Disadvantages
Best Business practices would have been ignored
Stability of the system is known only in long run
May not achieve Corporate wide systems integration
New technologies have to be studied your self
Some functionality may be lost
Re-Engineering
Study the current system & Processes
Design and develop new systems
Define Process, organization structure, procedures
Develop/Customize the software
Train people
Implement new system
Business Process Re-Engineering (BPR)
In-depth study of existing systems/processes is required before ERP is considered.
This study brings out deficiencies of the existing system/process.
This study is called BPR.
BPR attempts to re-structure and re-organize the human resources, functional areas, Man-Machine interfaces in the organization.
Hence BPR attempts to maximize productivity.

Session 8 - ERP Modules

M0254 - ERP (Enterprise Resources Planning)
Session 8 - ERP Modules

Essence of ERP
Record day-to-day transactions of running a business and provide near real-time access to information in a consistent manner throughout the organization

Big picture
Enterprise Resource Planning Systems

ERP System includes

  • Single integrated software program.
  • Single database.
  • Information shared and communicated.
  • Automates customer orders, order fulfillment, billing, shipping, etc.
  • Tracking


Subsystems of ERP


  • Logistics
  • Bill Of Materials
  • Sales & Marketing
  • Master Scheduling
  • Materials Requirement Planning
  • Capacity Requirements Planning
  • Purchasing
  • Shop Floor Control
  • Accounts Payable/Receivable
  • HR
Subsystems of ERP
Cross-Functional Nature of the Order Management Process

Cross-Functional Nature of the Order Management Process

Cross-Functional Nature of the Order Management Process

Major Players
SAP - The Company
  • Founded in 1972 in Waldorf, Germany
  • 4th largest software supplier in the world
  • Revenues over $5 billion in 1998
  • SAP growing over 40% a year
  • 18,330 employees worldwide (9/98)
  • 1997 market share was 31% of the worldwide client/server enterprise application software
  • Over 9,000 installations at 6,000 companies with more than 2,500,000 users in over 50 countries
  • An average of 25% of revenue invested in R&D
SAP R/3 System


PeopleSoft - The Company
  • Revenues over $1.3 billion in 1998
  • 2nd largest ERP supplier in the world
  • Growing over 60% a year
  • 7,000 employees worldwide
  • 2,900 clients worldwide
  • 1997 market share was 8.4% of total ERP software license market
PeopleSoft – The Product
  • HRMS
  • Payroll, Benefits, Human Resources, Pension Administration, Time & Labor
  • Accounting and Control
  • General Ledger, Payables, Receivables, Asset Management, Projects, Budgets, Expenses, Cash Management
  • Treasury Management
  • Materials Management
  • Supply Chain Planning
  • Service Revenue Management
  • Procurement
  • Enterprise Performance Management
  • Project Management
Oracle - The Company
  • Founded in 1977
  • 2nd largest software supplier in the world
  • Revenues over $8 billion in 1998
  • 41,000 employees worldwide, 16,000 U.S.
  • Reflects total company - not just applications business
  • More than 6,000 customers in 76 countries
  • 1997 ERP market share was 8.3% of total ERP license revenue
  • 50% of applications revenue comes from services
  • Oracle’s applications license revenue is growing at 18% a year; significantly less than its rivals.
Oracle - The Products
Financials
  • Planning (G/L, Analyzer)
  • Analysis
  • Consolidation
  • Expenditure Management
  • Billing and Cash Collection
  • Cash Management
  • Asset Management
Supply Chain
  • Strategic Procurement
  • Non-production Procurement
  • Strategic Souring
  • Catalogue Management

Projects
  • Costing
  • Billing
  • Time and Expense
  • Activity Management Gateway




Human Resources
Materials Management
  • Inventory
  • Purchasing
Oracle - The Products
Manufacturing
  • Factory & Item Definition
  • Planning & Simulation
  • Materials Management
  • Production
  • Cost Management
  • Integrated Technologies
Financial Accunting
modul FI didesign untuk manajemen otomatisasi dan report external dalam laporan umum ,akun receivable, accont payable, dan sub-ledger lainnya dengan chart acount yang didefinisikan user

Controlling (CO)
aplikasi modul yang mempresentasikan alur biaya perusahaan dan pendapatan
CO adalah instrument untuk keputusan perusahaan

Material management (MM)
aplikasi modul MM mensupport procurement dan inventory function dalam operasi bisnis hari kehari

Sales an ddistribution (SD)

Aplikasi modul membantu mempertajam semua kegiatan dan aktifitas termasuk sales ,pengiriman dan penagihan

Enterprise Systems or Enterprisewide Systems

  • Systems or process that involve the entire enterprise.
  • This is contrast with functional systems, which are confined to one department (functional area) each.
Enterprise systems also called by ERP which control all major business processes with a single software architecture in real time.


ERP – Enterprise Resources Planning
ERP comprised of a set of applications that automate routine back-end operations:
such as
  1. financial management
  2. inventory management
  3. Scheduling
  4. order fulfillment
  5. cost control
  6. accounts payable and receivable,
It includes front-end operations such as:
  1. POS
  2. Field Sales
  3. Service
It also increases efficiency, improves quality, productivity, and profitability

ERP- The Evolotion

MRP
  1. Material Requirement Planning
  2. Focus on stock reduction
MRPII
  1. Integration of logistic processes
  2. Focus on stock reduction, decrease in number of stock-out, and more control
ERP (or MRPII plus)
Evolution of MRPII thanks to:
  1. better package coverage: multi-plant, quality, customer service, tracking, etc.
  2. technological development: client/server architecture , RDBMS
  3. Focus on customer services rather than inventories
  4. Pro-active approach looking for the best allocation of financial, production and distribution resources
eMarkets (Extended-ERP)
  1. Pro-active resource allocation beyond the company’s boundaries: from enterprise to inter-enterprise
  2. cross-enterprise process automation
ERP – The Evolution


Evolution is Continuing
What Do We Mean by ERP II?



Functionality Evolution — The Cycle of Assimilation

M0254 - ERP (Enterprise Resources Planning)
Session 6 - Production and Operation Information System

Production and Materials Management
Planning
Need accurate forecasts from Marketing and Sales
Compare costs with Accounting


Learning Objectives
Describe steps in the production planning process of a high volume manufacturer like Fitter Snacker
Describe Fitter Snacker’s production and materials management problems
Describe how a structured process for production and materials management planning enhances efficiency and decision making
Describe how production planning data in an ERP system can be shared with suppliers to increase supply-chain efficiency
Production and Materials Management at Fitter Snacker
Must answer the following questions:
How much of each bar should be produced?
What quantities of raw materials should be ordered?
When should raw materials be ordered
General Approaches to Production
Make-to-stock: Items produced in anticipation of orders
Make-to-order: Items produced to meet specific customer orders
Assemble to order: Final product assembled from make-to-stock items
Fitter Snacker Manufacturing Process
Fitter Snacker Production Problems
Communications
Marketing does not share data with production (sales promotions and large, unexpected orders)
Inventory
True inventory status not known
No real-time data on actual sales
Accounting and Purchasing
Difficulty forecasting raw material and labor costs
Adjusting accounts for actual vs. standard costs time consuming and done infrequently
Production Planning Process
Work from sales forecast to create aggregate production plan
Break down aggregate plan into more specific plans
Use production plan to determine raw material requirements
ERP Approach to Production Planning



Sales and Operations Planning in ERP
Sales and Operations Planning
Sales and Operations Planning
Sales and Operations Planning

Demand Management
Demand Management
Calculation for Week 5

MRP
Bill of Material
MRP
MRP Record
MRP List in ERP
Stock Requirements List in ERP
Detailed Production Scheduling
Snack bar production line is bottleneck
Scheduling of production line is key to determining detailed production schedule
Detailed Production Scheduling
Length of production runs
Longer runs reduces cost of setups
Longer runs increase capacity utilization
Shorter runs reduces cost of inventory

Providing Production Data to Accounting
Production data does not get entered into an ERP system directly
Many methods of gathering shop floor data are available
ERP allows shop floor data to be collected once for production and accounting purposes, and data is consistent in both areas
ERP in Supply Chain Management
Supply Chain Management and ERP
ERP not required for Supply Chain Management (SCM)
ERP can facilitate sharing information in real time
Use of internet can reduce communication costs
Supply Chain Metrics
Total Supply Chain
Cash-to-cash cycle time: Time from paying for raw materials to the time when cash is collected from the customer
Total supply chain costs

Supply Chain Metrics
Buyer-Supplier
Initial fill rate
Initial-order lead-time
On-time performance

Chapter Summary
An ERP system can improve the efficiency of the production and purchasing processes. Efficiency begins with Marketing sharing sales forecasts with Production, which shares its production plans with Purchasing

Chapter Summary continued
Production planning can be done without an ERP system, but and ERP system allows production to be linked to Purchasing and Accounting. This data sharing increases a company’s overall efficiency
Chapter Summary continued
Companies are building on their ERP systems to practice supply chain management. In doing this, the company looks at itself as part of a large process that includes customers and suppliers. Using information more efficiently along the supply chain can significantly reduce costs.

M0254 - ERP (Enterprise Resources Planning)
Session 4
Financial and Accounting Information System

Accounting and Finance
Record transactions
Summarize data

Accounting Information Systems for Transaction Processing and Financial Reporting

Important Financial Management Systems

M0254 - ERP (Enterprise Resources Planning)
Session 5
Sales and Marketing Information System



Ir. Ekananta Manalif, MM, MKom (D2664)
Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara


Marketing and Sales
Determine pricing
Take customer orders
Create sales forecast


Learning Objectives
Describe the unintegrated sales processes of company (Fitter Snacker’s).
Explain why unintegrated Sales and Marketing information systems lead to company-wide inefficiency, higher costs, lost profits, and customer dissatisfaction
Discuss sales and distribution in ERP system, and explain how integrated data sharing increases company-wide efficiency
Describe the benefits of Customer Relationship Management software, a useful extension of ERP software
Marketing Personnel make decision on:
What products should we produce?
How much of each product should we produce?
How are our products best promoted and advertised?
How should our products be distributed?
What price should we charge?
Problems with Fitter Snacker’s Sales process:
Sources:
Three unintegrated systems
Sales Order System
Warehouse System
Accounting System
Manual handling of transactions
Information not available in “real time”
Fitter Snacker’s Sales Process
Sales Quotations and Orders
Sales call
Hand-written quote on 3 sheet form faxed to sales office
Customer calls 800 number to place order
Sales Quotations and Orders Problems
Salesperson error in preparing quote manually
Customer call reaches sales office before faxed quote
Faxed copy is illegible
Delivery data requires call to warehouse
Warehouse provides delivery date estimate
Sales Quotations and Orders Problems
Initial credit check uses paper process
Credit check for established customers using accounting printout that may be a week old.

Warehouse/Order Filling
Packing lists/shipping labels manually sorted
Small order process and large order process
Inventory managed by Access database

Warehouse/Order Filling Problems
Picker may not report breaking case down for small order
Perishable product requires low inventories
Out of stock decision:
Partial shipment
Change production schedule
Wait until full order can be shipped
Accounting and Invoicing
Sales order data transferred by disk to PeachTree program 3 times per week
Clerks must make manual adjustments for partial shipments and other errors.
Invoices may not always match actual product shipped

Payment and Returns Problems
Customers don’t always include copy of invoice with payment
Invoice may not match payment-reconciliation required
Returned Material –Paper process, sometimes no RMA #
Improper “dunning” letters
Sales and Distribution with ERP
Sales and Distribution Process
Pre-Sales Activities
Inquiry or Quote (binding)
Marketing Activities
Tracking Contacts
Sales Calls
Visits
Mailings

Sales Order Processing
Activities required to record a sales order
Incorporate data from inquiry or quote
Automated Pricing and Discounting
Automate Credit Check


Inventory Sourcing
Check of inventory, orders and production to see if order can be delivered when customer desires
Includes shipping and considers weekends/holidays
Delivery
Releasing documents to warehouse to initiate pick, pack and ship
Sequenced and grouped for warehouse operation efficiency
Materials Management module carries out picking, packing and shipping
Billing
Sales order data copied to invoice
Can be printed and mailed, faxed or transmitted electronically
Accounting records updated
Payment
Payment may be physical check or electronic
Cash debited and customer account credited
Quick processing avoids credit check problems
Sales Order Entry in ERP
Master Data
Master data is stored in a central database that is accessed by all modules
Customer Master Data and Material Master Data are primary data sources for Sales Order Processing
Organizational Structures
Organizational structures allow the ERP system to control the sales order process – pricing, minimum orders, etc.
Distribution Channel defines the way that materials move between the company and customers
Wholesale Distribution Channel
Direct Sales Channel
Document Flow in ERP
Document Flow
Sales order process creates numerous documents
Sales Order - Invoice
Delivery - Payment
Goods Issue - RMA
Document Flow links all documents related to a sales order
Discounts in ERP System
Discount Pricing in ERP
ERP system can be accommodate various discounting schemes
Calculates correct discount based on customer and material
Integration of Sales and Accounting
Sales order processing transactions make appropriate accounting entries at time of transaction-automatically

Customer Relationship Management (CRM)
ERP provides means to manage all data relating to a customer to improve the quality of the interaction
CRM Activities include:
One-to-One Marketing
Sales Force Automation
Sales Campaign Management
Marketing Encyclopedias
Call Center Automation
CRM Benefits
Lower Costs due to better use of sales and marketing resources
Higher Revenue by improving the effectiveness of marketing efforts
Improved strategy and performance measurement by changing management and staff focus
Chapter Summary
Fitter Snacker’s unintegrated information systems lead to inefficiencies and reduced customer satisfaction
An ERP system like SAP’s R/3 views sales as a process, providing timely, accurate data and automating error-prone tasks
Chapter Summary
Configuration decisions must be made during installation to match the company’s practices and policies
The ERP system’s central database maintains master data used by all areas of the company
CRM software builds on ERP data to improve marketing effectiveness

M0254 - ERP (Enterprise Resources Planning)
Session 3 – Information System Structure (OFC)


IS Framework for Business
Data versus Information: Data
Data versus Information Information
Information versus Knowledge
IS for Management Decisions

Supply Chain

M0254 ERP Session #2 – Supply Chain
Jurusan Sistem Informasi
Universitas Bina Nusantara
Supply Chain
Supply chain refers to the flow of materials, information, payments, and services from raw material suppliers, through factories and warehouses (Value Chain), to the final consumer (Demand Chain). It includes tasks such as purchasing, payment flow, materials handling, production planning & control, logistics & warehousing, inventory control, and distribution. When it is managed electronically it is referred to as an e-supply chain.
Supply Chain Flows
Materials flows are all physical products, new materials, and supplies that flow along the chain.
Information flows relates to all data associated with demand, shipments, orders, returns and schedules.
Financial flows include all transfers of money, payments, credit card information, payment schedules, e-payments and credit-related data.
Supply Chains contribute to increased profitability and competitiveness.
Supply Chain – Automotive Supply Chain
Supply Chain – Toy Industry
Supply Chain Components
The supply chain involves three segments:
Upstream, where sourcing or procurement from external suppliers occur
Internal, where packaging, assembly, or manufacturing take place
Downstream, where distribution or dispersal take place, frequently by external distributors
It also includes the movement of information and money and the procedures that support the movement of a product or a service.
Organizations and individuals are also part of the chain.
Supply Chain Clasifications
There are several major types of supply chain
Integrated make-to-stock
Continuous replenishment
Build-to-order
Channel assembly
Supply Chain Problems
Adding value along the chain is essential for competitiveness, however problems exist especially in complex or long chains and in cases where many business partners are involved. These problems are due to uncertainties and the need to coordinate several activities, internal units, and business partners.
Demand forecasts are a major source of uncertainties
Competition
Prices
Weather conditions
Technological development
Customer confidence
Uncertainties exist in delivery times
Machine failures
Road conditions
Shipments
Quality problems may also create production delays
Supply Chain Problems - continue
Supply Chain Solutions
Information sharing among supply chain partners (c-commerce) sometimes referred to as the collaboration supply chain is one method to overcome problems in the flow.
Others are:
Optimal Inventory Levels
Supply Chain Coordination and Collaboration
Supply Chain Teams
Performance Measurement and Metrics
Various IT-Assisted Solutions
wireless technology
optimal shipping plans
strategic partnerships with suppliers
just-in-time
Supply Chain Solutions
Supply Chain Collaboration Management
Every company that has business partners has to manage the relationships with them. Information needs to flow between the firms and constantly updated and shared.
Manual methods include; phone, fax, and mail.
EDI is typically used by large corporations.
EC PRM functions include:
partner profiles
partner communications
lead management (of clients)
targeted information distribution
connecting the extended enterprise
partner planning
centralized forecasting
group planning
e-mail
price lists

Supply Chain Management
Global Supply Chains
Supply chains that involve suppliers and/or customers in other countries are referred to as global supply chains.
Companies go global (disperse the value chain) for a variety of reasons.
lower costs of materials, products, services and labor
availability of products that are unavailable domestically
the firm's global strategy
technology available in other countries
high quality of products
intensification of global competition
the need to develop a foreign presence to increase sales
fulfillment of counter trade
Global supply chains are usually longer than domestic ones, and more complex. Therefore, additional uncertainties are likely.
Computerized Supply Chain
The supply chain process is intertwined with the computerization of its activities. People have wanted to automate the processes along the chain to reduce cost, expedite processing, and reduce errors.
Material requirements planning (MRP) essentially integrates production, purchasing, and inventory management of interrelated products.
Manufacturing resource planning (MRP II), enhanced MRP methodology by adding labor requirements and financial planning.
Enterprise resource planning (ERP) further integrates the transaction processing as well as other routine activities in the entire enterprise.
Integrations continues along several paths
functional areas
Combining transaction processing and decision support
Business intelligence
CRM software
E-Commerce and Supply Chains
E-Commerce and Supply Chains
Computerized Supply Chain
Supply Chain Management Benefits
Tangible benefits:
Inventory reduction
Personnel reduction
Productivity improvement
Order management improvement
Financial-close cycle improvements
IT cost reduction
Procurement cost reduction
Cash management improvements
Revenue/profit increases
Transportation logistics cost reduction
Maintenance reduction
On-time delivery improvement

M0254 - ERP (Enterprise Resources Planning)
Session 1 - Background

ERP
Enterprise Resource Planning (ERP):

  • An expanded effort to integrate marketing, financial, manufacturing and human resources in a single information system.
  • Standardized record-keeping permits information sharing throughout the organization.
  • A computer-based system designed to process an organization’s transactions and facilitate integrated and real-time planning, production, and customer response.
Evolution of Information Systems
  • Prior to 1960, all systems were paper-based
  • Data entry, storage, retrieval were slow, labor-intensive processes
Computer Hardware and Software Development
  • The First Business Computers
  • Computers Smaller and Faster
  • Moore’s Law
  • Software Proliferates


Early Attempts to Share Data
  • Client/Server
  • Scalability
ERP – The Evolution
MRP
  • Material Requirement Planning
  • Focus on stock reduction
MRPII
  • Integration of logistic processes
  • Focus on stock reduction, decrease in number of stock-out, and more control
ERP (or MRPII plus)
  • Evolution of MRPII thanks to:
  • better package coverage: multi-plant, quality, customer service, tracking, etc.
  • technological development: client/server architecture , RDBMS
  • Focus on customer services rather than inventories
  • Pro-active approach looking for the best allocation of financial, production and distribution resources
  • eMarkets (Extended-ERP)
  • Pro-active resource allocation beyond the company’s boundaries: from enterprise to inter-enterprise
  • cross-enterprise process automation
ERP – The Evolution
Why Implement ERP?
  • Business Reasons
  • Technological Reasons

Common Business Reasons for Implementing ERP
Technology Reasons for Implementing ERP

Business Requirements
Businesses exist to make a profit
Businesses strive to provide goods and services faster and cheaper than competition
More efficient ways of accessing and sharing information will increase customer service and therefore profits
Industry Demands
Better products at lower cost.
Tough competition.
Need to analyze costs/revenues on a product or customer basis.
Flexibility to respond to changing business requirements.
More informed management decision making.
Healthy Operation
Integration of Systems across the Functional Departments in a Company as well as across the Enterprise as a Whole.
Better Customer Service.
Introduction of Latest Technologies as and when the are ready for the Industry acceptance

What IT Department shall look?
Automatic Identification System
Hardware & Networking
Software DBMS/RDBMS
Communication
ERP
Supply Chain Management
EDI
Intranet
Internet
Etc…
Typical Problems
Unable to get accurate, timely information.
Applications not complete for existing business practices.
Modification are time consuming or not feasible.
Typical IT Stories
ERP enables to
Global integration
Eliminates updating and repairing separate computer systems
Systematic Look into your Systems & procedures.
Optimizing the processes.
Discipline across the functions.
Allows managers to manage, not just monitor


Benefits of Implementing ERP
Integrated, real-time, business information and control system.
Standardize and improve Processes.
Improve the level of Systems Integration.
Improve Information Quality.
ERP Project Cost
META Group (2000)
Average cost of ownership is $15 Million
Typically at a cost of $ 53,320 per user
Escalle, Cotteleer, and Austin (1999)
ERP cost can run as high as 2-3% of revenue
Average Implementation Time
1-2 years for Medium Company
3-4 years for Big Company
Questions about ERP
Is it for every company?
Is the software inflexible?
How much profit should you expect?
How long does it take to see an ROI?
Why do some have more success?
Summary
Several factors led to development of ERP:
speed and power of hardware increased, cost and size decreased
client/server architecture
sophisticated software development
growth of business size, complexity, and competition
Purchasing ERP software is expensive, with spectacular payoffs and challenging implementation
The future of ERP will focus on:
managing customer relationships
improving planning and decision making
linking operations to the Internet

Sabtu, 20 Juni 2009

ANALISA DATA & INTEPRETASI DATA

Apabila data telah terkumpul dari responden, ada dua tahap yang perlu dilakukan terhadap data mentah tersebut , antara lain :

1.Pengolahan Data Pra Analisis

Pengolahan data pra analisis bertujuan agar data yang dikumpulkan mudah dianalisa dan hasil analisanya akurat. Perlakuan terhadap data yang kita lakukan adalah :

a. Editing ( penyuntingan ) data, yaitu memeriksa data apakah jelas, lengkap, konsisten dan dapat dibaca.
Misalnya : jika ada data yang kurang lengkap atau meragukan, maka dapat dikonfirmasi ulang bila responden bisa dihubungi.

b. Codeing ( pengkodean ) data, yaitu menterjemahkan data kedalam kode-kode angka/huruf untuk menyimpannya dalam komputer.
Misalnya : perempuan ( 1 ) , laki-laki ( 2 ) , kelas 05PAX dll

c. Tabulasi data, yaitu menyusun data dalam tabel-tabel sehingga memudahkan dalam analisa deskriftif.
Misalnya :

Usia Peremp Laki2 SLTA Univ
<25thn 20 16 25 11


2. Analisa Data

Data yang telah diolah , baru dapat kita analisis menggunakan statistik deskriftif atau inferensial.
Statistik Deskriftif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskrifsikan data sampel. Kesimpulan dari data sampel tidak ingin digeneralisasikan terhadap populasi. Karena itu dalam statistik deskriftif tidak perlu ada uji signifikansi dan taraf kesalahan.
Yang dapat digunakan dalam statistik deskriftif misalnya grafik, tabel, piktogram, modus, mean, median, persen, rata-rata dan standar deviasi.




Contoh :

Hasil survey terhadap 10 keluarga di RT 01 perum Warga Damai diperoleh data sbb

Kel Pendapatan/bln SD SMP/
SMA PT
A Rp 1.750.000,- 2 1
B Rp 2.500.000,- 1 1 1
C Rp 1.500.000,- 2
D Rp. 3.000.000,- 1 1
E Rp. 2.000.000,- 1 1
F Rp. 1.600.000,- 1 1
G Rp. 3.250.000,- 1 1 1
H Rp. 2.500.000,- 1 1 1
I Rp. 900.000,- 2
J Rp. 3.500.000,- 1 2

Dari data tersebut dapat disimpulkan :

a. Penghasilan rata-rata keluarga RT 01 = Rp 2.500.000,-/bulan
b. Jumlah anak yang sekolah SD = 12 anak, SMP 9 anak dan PT = 4 anak.
c. Jumlah anak rata-rata 3 anak/kelurga.
d. Bila dianggap tiap keluarga hanya ada bapak , ibu dan anak, Jumlah warga di RT 01 = 45 orang.
e. Pendapatan keluarga /bulan terendah Rp 900.000,-
f. Pendapatan keluarga/bulan tertinggi Rp 3.500.000,-
g. Rata-rata pendapatan/orang.bulan Rp 450.000,- dan lain-lain.



Statistik Inferensial ( probabilitas )

Statistik inferensial digunakan untuk menganalisis data sampel, dan kesimpulannya akan digeneralisasikan pada populasi. Oleh karena itu ada nilai tingkat signifikansi (tingkat kesalahan ) dari penerapan data sampel terhadap populasi tsb.
Misal : kita menetapkan signifikansinya 5 % artinya tingkat kepercayaan kita terhadap hasil kesimpulan hanya 95 % dan kesimpulan data sampel dapat berlaku bagi 95 % dari populasi.

Statistik Inferensial terdiri dari Statistik Parametris ( untuk data interval dan rasio ) dan Statistik Non Parametris ( untuk data nominal dan ordinal ).



STATISTIK PARAMETRIS

Contoh :
Kita ingin meneliti tingkat pelayanan pramuniaga di MTA. Diambil 40 toko , dan dilakukan pendataan jumlah pengunjung dan pembeli selama 7 hari.

Misal dari 40 toko jumlah pengunjungnya 8520. Jadi rata-rata pengunjung 8520 : 40 = 213 org. / toko. minggu.
Misal dari 40 toko Jumlah pembelinya 6900, jadi rata-rata 172,5 orang/toko. Minggu.

Rumusan Masalah : Berapa jumlah rata-rata pengunjung toko di MTA ?
Hypoteisi : Jumlah pengunjung toko di MTA paling rendah 250 org/minggu.

Penjelasannya baca buku “ Metoda Penelitian Bisnis “
Dr. SUGIYONO, BAB IX

Metode Pengumpulan Data

PERTEMUAN 9

METODA PENGUMPULAN DATA

Setelah menyiapkan instrumen ( alat ) untuk mengukur data dan jenis skala pengukurannya, langkah selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah bagaimana cara data itu diambil ( dikumpulkan ). Untuk pengumpulan data secara garis besar dapat dilakukan dengan teknik :

1. Obesrvasi :

yaitu peneliti datang langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

Contoh : meneliti prilaku hewan, akan lebih akurat bila si peneliti langsung mengamati bagaimana hewan tsb melakukan aktifitas hidupnya seperti cara menangkap mangsa, cara melindungi diri, cara berkembangbiak dll.

Observasi dikategorikan menjadi :

Observasi terstruktur; bila peneliti sudah merancang sebelumnya apa yang akan diamati, dimana tempatnya , kapan waktunya dan alat yang digunakan sudah teruji ( baku ).

Observasi tidak terstruktur; bila peneliti belum mengetahui dengan pasti apa yang akan diamati, dia hanya mencatat apa saja yang ditemui di lokasi, setelah itu mungkin baru ada pilihan objek yang perlu diamati lebih utama untuk dijadikan penelitian.

Obsevasi partisipan; bila peneliti ikut melakukan aktifitas dengan objek yang diteliti. Dalam meneliti bagaimana kerjasama antar karyawan di perusahaan X, peneliti masuk menjadi karyawan dahulu selama penelitian dilakukan.


2.Interview ( wawancara )

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi langsung dengan responden. Cara komunikasinya dapat face to face, tele konference, atau telepon. Interview terstruktur dilakukan bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yang akan diteliti, sehingga semua pertanyaan telah disiapkan dalam mewawancarai responden.



3. Questionare ( angket )

Yaitu pengambilan data dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab secara tertulis. Pertanyaan / pernyataan dapat diberikan langsung, lewat post, email, atau fax.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun questionare adalah

- gunakan bahasa yang baku ,sopan, dan tidak tendensius.
- Susun pertanyaan / pernyataan secara singkat dan jelas.
- Susun questionare dengan format yang menarik.
- Beri pengantar yang menjelaskan tujuan pengambilan data dan sangat pentingnya jawaban dari responden untuk penelitian kita.
- Urutkan pertanyaan / pernyataan dari yang termudah ( bersifat umum ) dan terus diurut dengan yang lebih sulit atau spesifik.
- Sebelum digunakan, angket telah diuji dahulu validitas ( ketepatan yang diukur ) dan reliabilitasnya ( ketetapan alat ulur ).
- berikan penghargaan pada responden dengan ucapan terima kasih atau memberikan souvenir sederhana ( pulpen, gantungan kunci, pembatas buku dll )

Proposal Penelitian

Proposal Penelitian
Proposal penelitian merupakan usulan yang diajukan sebelum melakukan penelitian.

Kegunaan Proposal
Memberi arah pada peneliti dalam rencana penelitian yang akan dilakukannya.
Untuk mencari sponsor dana yang dibutuhkan dalam penelitian
Untuk memperoleh persetujuan dari pembimbing ( bagi mahasiswa ) mengenai penelitian yang akan dilakukannya.
Sebagai alat evaluasi bila terjadi penyimpangan dalam rencana kerja penelitian


Format Proposal
1. Permasalahan

1.1 Latar belakang masalah : menjelaskan alasan-alasan mengapa peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik tsb.

1.2 Identifikasi masalah : merupakan kumpulan masalah-masalah yang ada disekitar topik penelitian.

1.3 Batasan masalah : dari sekumpulan masalah yang teridentifikasi, mungkin hanya beberapa masalah yang akan diteliti dengan memperhatikan faktor pengetahuan, waktu dan biaya yang adapadapeneliti.

1.4 Rumusan masalah : merupakan kalimat-kalimat pertanyaan yang akandicarikanjawabannya melalui penelitian.

1.5 Tujuan Penelitian: tentang tujuan dari penelitian ini untuk apa?

1.6 Kegunaan Penelitian : gambaran tentang kegunaan dari hasil penelitian bagi peneliti sendiri ataupun orang lain.




2. Landasan Teori dan Hypotesis

2.1 Landasan teori : menjelaskan teori mengenai variabel penelitian,merangkumhasil penelitian orang lain yang berkaitan dan teori-teori yang relevan untuk menjadi landasan pelaksanaan penelitian kita.

2.2 Hypotesis Penelitian : merupakan dugaan peneliti sebelum melakukan penelitian tentang jawaban dari rumusan masalah penelitiannya

Hypotesis dirumuskan berdasarkan study literatur, observasi awal, atau pendapat pakar.

3. Prosedur Penelitian

3.1 Populasi dan Sampel: menjelaskan populasinya, jumlah sampel dan teknik pengambilan sampelnya. Dijelaskan juga alasan menggunakan teknik sampling tsb

3.2 Teknik pengumpulan data : menjelaskan bagaimana alat dan cara mengumpulkan data dalam penelitian yang akan dilakukan.

3.3 Teknik analisa data: menjelaskan bagaimana penanganan awal dari data yang terkumpul dan statistik apa yang digunakan dalam mengolah data tsb.

3.4 Anggaran Biaya : Uraian tentang kebutuhan dana untuk penelitian. Bagi penelitian yang membutuhkan dana dari sponsor, uraian mengenai dana yang dibutuhkan ini sangat penting untuk bahanpertimbangan sponsor dana.

3.5 Jadwal Penelitian : merupakan pembagian waktu dalam penelitian yang akan digunakan dari persiapan penelitian, menyusun proposal hingga laporan akhir penelitian.
Daftar Pustaka
Lampiran

ANALISA INTEPRETASI DATA

ANALISA & INTEPRETASI DATA

1. Pengolahan Data Pendahuluan
Terhadap data yang telah terkumpul, dilakukan pengolahan pendahuluan meliputi : editing, kodeing , blank responses , tabulasi, kemudian dilakukan perhitungan-perhitungan statistik untuk dianalisa.

Untuk pengolahan data selanjutnya digunakan Statistik Deskriftif ( untuk data sampel ) dan statistik Inferensial ( untuk generalisasi tehadap populasi ).

Statistik Deskriftif
Adalah : statistik yang hanya berlaku untuk data sampel dan tidak dapat digeneralisasikan terhadap populasi.

Yang termasuk statistik deskriftif adalah :

  1. Mean
  2. Median
  3. Modus
  4. Standar defiasi
  5. Hystogram
  6. Diagram batang
  7. Prosentase dll

Statistik Deskriftif

Mean : nilai rata-rata.

Misal : hasil perhitungan mean dari nilai metpen kls PAZ = 68,5 artinya rata-rata nilai metpen di kls PAZ = 68,5.Bila mhs nilainya 55 berarti dia dibawah rata-rata nilai kls, dan bila nilai mhs 75 berarti dia diatas nilai rata-rata kls.

•Median : nilai dari separuh sampel.
–Misal : nilai median 60 artinya separuh dari kelas PAZ nilai metpennya diatas 60 dan separuhnya dibawah 60.

•Modus : nilai yang paling banyak muncul.
–Misal : nilai modus 65, berarti mhs PAZ yang paling banyak nilainya 65.

Statistik Deskriftif
Median : nilai dari separuh sampel.
Misal : nilai median 60 artinya separuh dari kelas PAZ nilai metpennya diatas 60 dan separuhnya dibawah 60.

Modus : nilai yang paling banyak muncul.
Misal : nilai modus 65, berarti mhs PAZ yang paling banyak nilainya 65.

Statistik Deskriftif
Standar deviasi : simpangan baku ( +/- ) dari nilai mean.

Misal Mean : 68,5 , standar deviasi : 2,5 artinya nilai mahasiswa terbanyak berkisar antara nilai (68,5+2,5) = 71 sampai nilai (68,5-2,5) = 66.

Statistik Deskriftif
Prosentase :
jumlah parsial/jumlah total x 100 %.
misal : yang nilainya 75 ada 10 mhs dari 80 mhs kls PAZ dengan total nilai 5000.
artinya prosentase mhs yang nilainya 75 di kls PAZ adalah :
750/5000 x 100% = 15 %.


Diagram pie : penjualan kendaraan PT.X thn 2004


Diagram batang

STATISTIK INFERENSIAL

Yaitu statistik yang digunakan untuk menggeneralisasikan data sampel terhadap populasi. Oleh karena itu terdapat nilai signifikansi ( α ).

Statistik inferensial ada dua macam yaitu statistik parametris dan non parametris.

Statistik Parametris
Statistik parametris digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio
Ukuran uji dalam Statistik parametris antara lain :
- T-test
- Anova
- Korelasi.

Statistik Parametris
Contoh :
Rumusan masalah : berapa rata-rata penayangan iklan di TV ?
Hypotesis : rata-rata penayangan iklan di TV paling lama 120 menit.
Uji hypoteis : t-test untuk sampel =<> dari 30, maka gunakan rumus Z . Untuk mengetahui Ho ditolak/diterima , bandingkan Z hitung dengan Z tabel.

Statistik Parametris
Rumusan masalah : Apakah ada pengaruh yang signifikan antara lamanya penayangan iklan di TV terhadap omset penjualan ?
Hypotesis : lamanya penayangan iklan di TV sangat berpengaruh terhadap omset penjualan.
Uji hypotesis : korelasi product moment
.
Hitung nilai r dan koefisien determinasi (D) untuk mengetahui kekuatan pengaruh variabel independent terhadap variabel devendent.

Statistik Parametris
Rumusan masalah : apakah ada perbedan jumlah pembeli yang signifikan antara toko A, B dan C ?
Hypotesis : terdapat perbedaan jumlah pembeli yang signifikan antara toko A, B dan C.
Uji hypotesis : Anova
Hitung nilai F data dan bandingkan dengan F (α… ) tabel untuk mengetahui apakah Ho diterima/ditolak.

Statistik Non Parametris
Statistik non parametris digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal.
Uji statistik yang digunakan dalam statistik non parametris antara lain :

Binomial
Sign test
Χ 2 ( chi kuadrat ) dll.

Statistik Non Parametris
Test binomial : untuk sampel < 25 dan terdapat 2 kelompok ( kaya-miskin, tua-muda, sarjana-non sarjana dll )
Rumusan masalah : apakah mhs senang memilih kendaraan bensin atau solar ?
Hypotesis : mhs lebih memilih kendaraan solar.

Statistik Non Parametris
Chi kuadrat : untuk sampel besar dan ada 2 atau lebih kelompok.
Rumusan masalah : Warna cat mobil apa yang lebih diminati masyarakat jabotabek ?
Hypotesis : masyarakat jabotabek lebih memilih warna cat mobil merah dibanding biru, metalik dan putih.

Statistik Non Parametris
Sign test : digunakan untuk uji komparatif, datanya ordinal dan sampel berpasangan.
Rumusan masalah : apakah ada pengaruh bonus terhadap kesejahtraan keluarga karyawan PT X ?
Hypotesis : ada pengaruh yang positif antara bonus dengan kesejahtraan karyawan PT X.

Minggu, 14 Juni 2009

Desain Penelitian
Agar penelitian berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu direncanakan secara cermat.
Peneliti malakukan desain terlebih dahulu tentang metoda penelitian yang meliputi : alat pengukuran data, waktu dan tempat

pengambilan data, metoda analisa data dll.

Tentukan Tujuan Penelitian
Penelitian yang akan kita lakukan itu tujuannya:
eksplorasi : menemukan yang baru
deskripsi : memahami sesuatu lebih mendalam.
uji hypetesis : menguji kebenaran suatu dugaan.

Contoh:
Penelitian tentang membuat program sistim komputerisasi akutansi ( eksploratif )

Penelitian tentang pemahaman sofware lulusan UBINUS ( deskriftif ).

Penelitian tentang pengaruh IPK mahasiswa terhadap kesempatan memperoleh pekerjaan ( uji hypotesis )

Tentukan Jenis Penelitian:
Penelitian yang akan dilakukan
merupakan penelitian :

Causal ( faktor penyebab )
Correlation ( hubungan antar variabel )
Komparatif

Tempat Penelitan
Penelitian yang akan kita lakukan membutuhkan tempat:
field ( lingkungan terbuka)
contoh : penelitian tentang kemacetan lalu-lintas di JKT.
Laboratory ( lingkungan terkontrol )
contoh : penelitian tentang pengaruh kehadiran Mhs terhadap hasil UAS.

Unit Analisis
Siapa yang akan dijadikan objek penelitian ?
Individu
contoh : penelitian tentang loyalitas karyawan.

Dyed ( pasangan )
contoh : penelitian tentang keharmonisan suami-istri.
Group
contoh : penelitian tentang kemampuan programing mahasiswa TI.

Organisasi
contoh : penelitian tentang kinerja BUMN.

Waktu Pengumpulan Data
Apakah pengambilan datanya membutuhkan waktu :
temporer ( cross sectional ).
contoh : penelitian tentang minat konsumen terhadap produk detergen baru.
Terus menerus/kontinue ( longitudinal )
contoh : penelitian tentang omset penjualan mobil selama satu tahun.

THEORITYCAL FRAMEWORK

THEORITYCAL FRAMEWORK
Theoritycal Framework adalah:
suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang terkait dengan suatu

masalah penelitian.

Langkah-langkah menyususn theoritycal framework : 1.Definisikan semua variabel yang terdapat dalam rumusan masalah

penelitian kita. Cari dalam literatur/kamus arti dari variabel-variabel tsb dan bagaimana mengukur, apa alat ukur dan

skalanya.


2. Cari teori dalam literatur yang relevan dengan penelitian kita.

Deskrifsikan teori-teori yang relevan dengan variabel penelitian kita.
Misal : kita menemukan 3 teori tentang variabel kita, buat kesimpulan dari ketiga teori tsb dan tuangkan dalam

bentuk kalimat sesuai dengan pemikiran kita.

3. Cari hasil penelitian orang lain yang relevan dengan penelitian kita
Contoh :
misal : variabel penelitian kita tentang efektifitas kerja.
Maka cari hasil penelitian orang lain tentang efektivitas kerja, catat apa kesimpulan penelitian tsb.

4.Analisis komparatif teori
Misal: kita menemukan 3 teori yang berhubungan dengan penelitian kita, lalu analisa teori mana yang paling akurat

dan meyakinkan sesuai dengan penelitian kita.

Buat Kesimpulan
Dari semua teori dan hasil penelitian orang lain yang sudah kita analisis, kemudian tarik kesimpulan untuk

dijadikan acuan dalam merumuskan hypotesis penelitian kita.

Rumuskan hypotesis
Dari kesimpulan berdasarkan penelusuran literatur (buku), hasil penelitian orang lain, media elektronik, pakar,

pemegang kekuasaan yang syah dll, akhirnya kita coba merumuskan hypotesis ( jawaban sementara ) dari masalah penelitian

kita.


Hypotesis Nol : hypotesis yang menunjukan tidak ada perbedaan.
Hypotesis Penelitian ( Ha ) : hypotesis yang dipresdiksi peneliti berdasarkan teori/hasil penelitian orang yang dibacanya.

Contoh :

Hypotesis
A. Rumusan hypotesis Deskriftif :
Ho : tingkat pengangguran di Jakarta tahun 2010 maksimal 8 %.

Ha : tingkat pengangguran di Jakarta tahun 2010 diatas 8 %.


B. Rumusan hypotesis Assosiatif Contoh : Ho : pemberian insentif tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan perusahaan

X Ha : pemberian insentif berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan perusahaan X

c. Rumusan hypotesis komparatif Contoh : Ho : tidak ada perbedaan produktivitas kerja PNS dibanding karyawan Swasta. Ho :

produktivitas kerja PNS lebih rendah dibanding karyawan swasta.

Masalah Penelitian bersifat :

1. Empiris : dapat diamati oleh indra
2. Rasional : masuk akal
3. Sistimatis : dilakukan dengan langkah yang logis

Segala sesuatu yang terjadi tetapi tidak sesuai dengan harapan peneliti, keinginan peneliti atau kenyataan.

Bagaimana Timbul Masalah ?
Masalah akan timbul manakala terjadi :

Ketidakpuasan
Keraguan
Persaingan
Keingintahuan
Penyimpangan

Rumusan Masalah Yang Baik
Dapat dicarikan jawabannya ( feasible)
Jelas
Memberi kontribusi ( signifikan )
Etis

Contoh Masalah :
Adanya kenaikan harga BBM yang mengakibatkan kenaikan semua barang, sehingga daya beli masyarakat menurun.

Keterbatasan lapangan kerja, sehingga banyak sarjana yang nganggur. Dll

Vaariable Penelitian :
Variabel adalah sesuatu yg akan diukur
( diteliti ).
Oleh karena itu untuk mengukurnya perlu alat dan skala.

Contoh Variabel :
berat , tinggi, pendapatan, loyalitas, IQ, motivasi, dll.


Variabel Independet : Vabel penyebab terhadap variabel dependent
Variabel Dependent: variabel akibat dari variabel independent.

Variabel Moderator : variabel yang memperkuat hubungan variabel independen & dependen.
Variabel Kontrol : variabel yang diatur oleh peneliti agar tidak berpengaruh pada yang diteliti.
Variabel Intervening : variabel yang diduga berpengaruh tetapi sulit untuk diukur.

Rumusan Masalah:
*Rumusan Masalah dibuat dalam bentuk kalimat tanya.

A. Rumusan Masalah Deskriftif ; terdiri dari satu variabel

contoh :
1.Berapa persen kenaikan harga sembako menjelang hari raya ?
2. Berapa besar minat mahasiswa dalam mengikuti kegiatan sosial ?

B. Rumusan Masalah Assosiatif ; terdiri dari dua / lebih variabel. Ada yang berperan sebagai variabel independent, variabel dependent atau nariabel moderator.
Contoh :
1. Apakah pemberian insentif berpengaruh pada kinerja karyawan perusahaan X ?
2. Berapa besar pengaruh pemasaran melalui e-commerce terhadap omset penjualan produk Y ?

c. Rumusan masalah Komparatif; membandingkan variabel pada kondisi ( tempat, waktu, responden dll ) berbeda.
Contoh :
1. Apakah ada perbedaan kenaikan ongkos bus di jakarta dibanding Bandung setelah kenaikan BBM ?
2. Apakan prosentase pengangguran di Jakarta tahun 2008 lebih tinggi dibanding tahun 2003 ?

Observasi

Adalah : pengamatan langsung peneliti terhadap objek/lokasi penelitian.
Dengan observasi maka kita dapat memperoleh data pendahuluan yang mungkin dapat digunakan untuk menentukan rumusan masalah yang menarik untuk diteliti.

Pengumpulan data Pendahuluan
Saat observasi, diharapkan peneliti memperoleh topik yang menarik untuk diteliti. Langkah selanjutnya lakukan study literatur / wawancara agar memperoleh data pendahuluan mengenai topik yang akan ditelitinya.

Perumusan Masalah
Agar memiliki arah yang jelas, masalah yang telah dipilih oleh peneliti dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.

Study Riteratur
Adalah penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar, hasil penelitian orang lain untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian.
Study literatur mengarah pada teori/hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah yang akan diteliti.

Merumuskan Hypotesis
Dengan dasar teori / hasil penelitian orang lain , maka kita dapat merumuskan hypotesis (jawaban sementara )
dari masalah yang akan kita teliti.

Desain Penelitian
Yaitu suatu model penelitian yang akan kita lakukan sesuai dengan rumusan masalahnya.

Sampling
Apabila populasi penelitian yang telah ditentukan terlalu besar/luas, maka tentunya kita membutuhkan sampel sebagai bagian yang mewakili populasi.

Instrument Penelitan
Adalah alat yang dibutuhkan untuk pengambilan data dalam penelitian. Instrumen sangat penting bagi keakuratan data.

Analisa Data
Adalah proses pengolahan data yang telah terkumpul dan selanjutnya dilakukan analisa terhadap data untuk diambil kesimpulannya ( sebagai hasil penelitian )

Laporan Penelitian
Sebagai langkah akhir dari proses penelitian , agar penelitian itu dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan refrensi bagi penelitian lain, maka hasil penelitian dibuat dalam bentuk laporan .

Sabtu, 13 Juni 2009

Konsep Dasar Penelitian

Definisi Penelitian

“ Research is a somewhat intimidating term for some, is simply the process of finding solution to a problem, after thorough study and analisys of the situational factors” ( Uma Sekaran, 2000 )


Jenis Penelitian

Berdasarkan Tujuan :

Penelitian Dasar ( basic research ) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami masalah secara mendalam tanpa mengutamakan penerapan langsung dari hasil penelitian tsb.

Penelitian Terapan ( applied research ) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi.

Berdasarkan Metodenya :
Survey : penelitian yang dilakukan dengan mengambil langsung data dari populasi.

Ex Post Facto : penelitian untuk mencari faktor-faktor yang menimbulkan kejadian yang sudah lewat .

Experimen: penelitian dengan menggunakan variabel kontrol. Ada pre exp, true exp, dan quasi exp.

Policy : penelitian untuk memberikan arah kebijakan bagi pemegang kebijakan.

Berdasarkan Tingkat Explanasinya :

Deskriftif : penelitian yang penekanannya pada keingintahuan lebih jauh dari peneliti terhadap sesuatu hal.

Asosiatif : penelitian yang penekanannya pada sejauh mana hubungan antar variabel saling berpengaruh.

Komparatif : penelitian yang penekanannya pada membandingkan variabel satu dengan lainnya.

Berdasarkan Jenis Datanya :

Kuantitatif : data yang diambil berupa nominal ( angka ) pasti.

Kualitatif : data yang diambil berbentuk kata ( pernyataan, pendapat, sikap). Untuk keperluan analisis ( statistiknya ) maka data kualitatif diubah menjadi kuantitatif
( interval, ordinal, ratio ).

Gabungan kuantitatif dan kualitatif.


Langkah Langkah Penelitian :

Observasi
Identifikasi & rumusan masalah
Theorytical Framework
Merumuskan Hypotesis
Mendisain penelitian
Pengumpulan data
Mengolah & menganalisis data
Interpretasi data ( deduksi )
Membuat laporan Penelitian

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam Penelitian


Masalah : menarik bagi peneliti & hasil penelitian ada manfaatnya.
Sikap Peneliti : jujur, rajin, sungguh-sungguh, memiliki pengetahuan, bertanggungjawab dan kooperatif.

Jumat, 12 Juni 2009

Jabatan yang diberikan pada Test Manager :
Quality Control Manager : bertanggung jawab melakukan pengetesan untuk Mencari Kesalahan.
Quality Assurance Manger : bertanggung jawab tidak hanya menemukan kesalahan tetapi juga mencegah timbulnya masalah dan mengusahakan peningkatan produk terus menerus.

Definisi yang diberikan oleh standar IEEE 610.12-1990 mengenai Quality Assurance:

  1. Sebuah pola yang direncanakan dan sistematis dari seluruh kegiatan yang diperlukan untuk menyakinkan bahwa sebuah produk telah sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
  2. Sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi proses pengembangan /pembuatan suatu produk.
Quality Control didefinisikan sebagai:
Sejumlah kualitas yang dirancang untuk mengevaluasi kualitas dari produk yang dikembangkan/dibuat.


Model Dasar Organisasi Testing


Testing Manager memberi laporan kepada Development Manager.
Test Engineer dipimpin oleh seorang pemimpin (Lead Test Engineer) yang akan mengkomunikasi-kan hasil testing langsung pada Development Manager.
Model ini cocok bila kita bekerja dalam suatu kelompok dengan jumlah personel yang sedikit (jumlahnya hanya belasan).

Kesalahan pada Model Dasar Organisasi Testing
  • Test group menjadi tidak independen.
  • Proses testing tidak mendapatkan akses terhadap sumber daya yang dibutuhkannya.
  • Sumber daya yang dimilikinya tidak hanya digunakan untuk testing.
  • Peranan testing menjadi tidak jelas, karena hanya digunakan sebagai saran dalam pengembangan sistem, bahkan mungkin pelaku testing akan bekerja sebagai developer juga.
Organisasi Testing sbg. sbh. Suberdaya Proyek Pengembangan


Organisasi testing yang Independen



  • Test Manager dan Development Manager keduanya memberi laporan kepada Project Manager.
  • Struktur organisasi testing ini bukan merupakan solusi yang sempurna tetapi merupakan perbaikan dari struktur organisasi testing sebelumnya.
  • Dalam struktur ini test group masih tidak independen seutuhnya, krn. Test Manager memberikan jawaban kpd. Project Manager.

  • Kelebihannya, dalam struktur ini keterlibatan Project Manager dalam proses pengembangan sistem menjadi berkurang.
  • Bagian pengembangan dan bagian testing memiliki pegawai dan budget yang terpisah.
  • Unit testing dalam organisasi menjadi lebih berperanan karena seluruh laporan kesalahan langsung diberikan pada project management.
Kerugian : apabila dalam pelaksanaan suatu proyek ternyata tidak sesuai dengan jadwal, maka test group harus memberikan rasa simpati pada bagian pengembangan dan harus membantunya (melakukan kerja lembur) untuk menyelesaikan proyek tersebut agar tepat waktu.

  • Merupakan model organisasi testing yang paling baik.
  • Team tes dalam hal ini benar2 independen.
  • Perhatian dan tujuan manajemen adalah untuk mempromosikan keunggulan perusahaan, oleh karena itu manajemen akan menerima laporan status tes dengan pikiran yang terbuka.
  • Masalah2 yang berkaitan dg pengaruh, alokasi dana, dan sumberdaya manusia diminimumkan.
•Pada umumnya Manajer Testing tidak melakukan tugas2 berikut ini:
1.Configuration Mgt. & Release Mgt.
2.Customer Support
3.Administrasi sistem dan penanggunalang bencana.
4.Manajemen Kualitas
5.Manajemen Laboratorium Pengembangan.
6.Membuat data utk. Pelatihan dan prosedur operasi.

•Tetapi ada beberapa faktor yang mengharuskan bagian testing menambahkan fungsi2 lain tsb. 1.Tim tes memiliki sebagian tanggung jawab thd pengembangan produk atau apabila test team secara keseluruhan terintegrasi dengan tim pengembangan.
2.Pihak manajemen memberikan tanggung jawab tambahan pada tim tes karena dianggap tim memiliki kemampuan yg lebih.
3.Tugas khusus diberikan pada anggota tim tertentu yang memiliki keahlian yang relevan. Anggota tim tes ingin mendapatkan tambahan tanggung jawab sebagai bagian dari pengembangan karir.

Kelompok Pengembangan Layanan

Bekerja dengan Manajer Lain

•Proyek tes harus dikelola pada tiga arah :
1.Inward: menentukan tim tes, merekrut anggota, menentukan struktur org., memantau dan memotivasi anggota tim.
2.Upward: menyimpulkan status dari proses tes dan mengeskalasi problem yang penting, menentukan harapan yg hrs dicapai, memberikan tanggapan secara cepat, dan berpartisipasi dlm pertemuan manajemen
3.Outward: mengkomunikasikan hasil tes, mengklarifikasi laporan masalah, mendiskusikan kebutuhan tes, dana, & layanan yang diperlukan pada pihak pengelola.

Working with Other Managers

arah dalam pengolahan tes
Is Documentation needed?
•Anyone a spectrum of outcomes could occur if you don't use documentation:
–Your management recoqnizing the need to formalize processes, backs you up 100%
–Your management not knowing quite how to handle this odd demand, assumes that you must know what you're talking about
–Your management listens to your demand but then explains that the company isn't ready for such cultural and process shifts
–You are fired
Hal-hal yang Mempercepat Proses Testing
•Test dilakukan sepenuhnya secara teliti, dengan memperhatikan 3 faktor:
1.Waktu : disiapkan secara benar, penemuan bug sedini mungkin, seluruh tim hrs. dilibatkan sejak awal.
2.Organisasi : keterbukaan komunikasi antara unit tes dengan tim lainnya.
3.Kebudayaan Perusahaan: unit tes merupakan jalan untuk mengurangi resiko dan filosofi manajemen bisnis diterapkan pada seluruh proyek.

  • Mempekerjakan teknisi yang baik.
  • Otomatisasi
  • Arsitektur Sistem Tes yang baik.
  • A Clearly Defined Test-to-Development Hand-Off Process
  • A Clearly Defined Development-to-Test Hand-Off Process
  • A clearly Defined System Under Test •Continuous Test Execution
  • Penambahan Test Engineer
Hal hal yang memperlambat proses testing:
•Menjadi Terlalu Pintar
•Jadwal proyek yang tidak mungkin dilaksanakan.
•Failure to Provide Test Deliverable
•Lack of System Administration, Infrastructure, and Development Support
•“Saving Money” on tools
•Unrealistic Test Schedules
•Slow Development Response

  • Use of the Test Lab for Debugging
  • Buggy Deliverables
  • Violations of Test Plan Entry Criteria
  • Violations of Test Plan Exit Criteria
  • Scope Creep, Crawl, and Redefinition
  • Test Suite or Phase Cancellation
  • Tester Mistakes
Tanda tanda pembubaran Unit Tes
•Pengikutsertaan karyawan/manajer dalam ujian penilaian kecakapan karyawan.
•Penurunan pendapatan perusahaan.
•Masuknya akuntan atau konsultan yang berkerja sama dengan bagian personalia.
•Adanya rumor tentang daftar karyawan yang akan diberhentikan.

  • Mempresentasikan hasil Pengujian
  • Good Ways to Deliver Bad News
  • Institutionalizing a Test Dashboard
  • The Importance of Accuracy and Audience